THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

InGat WakTu YaA


Myspace Clocks at WishAFriend.com

Selasa, 04 Desember 2007

PETIR

Petir kapan kau datang?..........
Saat hujan mau turun………..
Ataupun sudah turun………..
Kau tetap ada…………
Kau sangatlah indah……….
Dan jarang terlihat……………
Jadi janganlah pergi……….
Ku kan terus melihat………………
Ke atas langit………
Apa kau ada disana…………

HUJAN
Jika awan mendung
Jiwaku merasa bersemangat
Dan jika telah hujan
Hatiku merasa aman
Tapi………
Jika hujan hanya sekejap
Jiwaku serasa tertinggal
Dan jika hujan berkepanjangan
Hatiku serasa berirama
Maka dari itu…………
Ku putuskan hujan adalah
Teman baikku, sahabatku dan batinku
Tapi kadang….. hujan itu……
Menjadi tak terkendali………
Sehingga………..
Hujan lebat pun tak terhenti
Hujan……….
Kau tahu apa yang kurasakan…….
Dan perasaan itu……
Bisa senang dan gembira atupun sedih dan marah
Terimakasih telah menemani hari~ hariku
Yang sangat luar biasa ini………

Sabtu, 01 Desember 2007




Kamis, 22 November 2007

Resident Evil


The Prologue


Ini adalah seri ketiga dari "Resident Evil", dan merupakan yang terbaik sejauh ini. Kita sudah tahu bahwa T-Virus sudah menyebar dan hampir membuat manusia punah secara global, menghancurkan ekosistem, dan membuat Bumi menjadi sebuah padang gurun gersang. Milla Jovovich kembali lagi sebagai Alice, seorang wanita yang di dalam darahnya terdapat antivirus yang bisa menyelamatkan apa yang tersisa dari peradaban manusia.
The Story

Kisah dimulai ketika Alice sedang mengembara di padang gurun Nevada. Sebuah takdir membuatnya bertemu kembali dengan Carlos Olivera (dari Resident Evil: Apocalypse). Carlos sekarang bergabung dengan sebuah kelompok pengembara yang berhasil selamat dari T-Virus untuk mencari para manusia yang selamat, dan pergi mencari daerah baru yang tidak terkena dampak T-Virus. Kelompok ini dipimpin oleh seorang wanita bernama Claire.


Carlos: "Claire, Alice, ayo salaman, udah mau lebaran."

Di tengah perjalanan, Alice berhasil meyakinkan kelompok itu untuk mengungsi ke Alaska, dimana sebuah jurnal radio mengabarkan bahwa tempat tersebut terisolasi dari T-Virus. Namun, Umbrella Corporation yang masih mengawasi dan menginginkan Alice tidak tinggal diam begitu saja. Mereka berhasil mendeteksi keberadaan Alice berkat radar psionik milik White Queen, A.I. komputer perusahaan itu. White Queen berhasil mendeteksinya karena Alice menggunakan kekuatan psionik yang baru saja disadari olehnya.

Dr.Isaacs yang memimpin riset antivirus berulang kali gagal mensintetis antivirus. Dia memang berhasil membuat banyak klon Alice, namun risetnya selalu saja gagal karena klon memang tak setangguh aslinya. Kegagalan membuatnya benar-benar terobsesi untuk mendapatkan Alice, hingga dia pun mengacuhkan perintah langsung dari Umbrella Corp., dan membuat zombie tempur pribadi demi menangkap Alice.



Sebuah tim yang dipimpin oleh Dr.Isaacs pun menurunkan pasukan zombi di Las Vegas. Mereka tahu bahwa konvoi pengungsi itu pasti akan mencari bahan bakar, dan Las Vegas adalah kota terdekat dari lokasi mereka. Jebakan pun menuai hasil, Alice dan konvoi itu berhasil disergap. Korban pun berjatuhan dari pihak konvoi, hanya sedikit saja yang berhasil selamat. Alice dan para pengungsi berhasil memukul balik pasukan zombie tersebut. Namun Dr.Isaacs berhasil kabur dengan heli.












Kini Alice dan para pengungsi yang selamat berencana untuk menyerbu markas Umbrella Corp. terdekat. Mereka hendak merebut heli untuk mengungsi ke Alaska, dan Alice? Tentu saja dia punya perhitungan sendiri dengan Umbrella Corp. Detailnya, saksikan saja serunya di film berdurasi 95 menit namun penuh aksi keren ini.













K-Mart, Claire, Alice, dan Carlos

The Cinematography

Adegan aksi di film ini memang keren, di awal film kita sudah disuguhi oleh tontonan Alice yang bertarung dengan anjing zombi - tipikal dari game asalnya. Dan permainan pisau Alice cukup memberikan citarasa tersendiri. Cewek bersalto-salto memainkan senjata tajam memang sering kita lihat di film kungfu klasik, tapi rasanya beda jika si lincah itu adalah Milla Jovovich yang (ajaibnya) make up-nya tidak (pernah) luntur.



Soal adegan horor, film ini memang benar-benar menyeramkan. Untung saja waktu yang diambil dalam film ini banyak yang siang hari, jika malam, saya yakin horor di film ini bisa menyaingi horor setan kelas kakap seperti di Poltergeist yang legendaris. Selain menyeramkan, banyak adegan film ini yang tidak layak ditonton oleh anak kecil. Adegan organ tubuh putus, darah muncrat ke segala penjuru, mata dicungkil oleh burung gagak, kepala utuh yang tiba-tiba saja berlubang, atau tubuh yang tersayat-sayat, memang benar-benar tidak pantas ditonton bagi yang berusia dibawah 18 tahun.

Yang agak klise di film ini, jika kamu sudah pernah nonton "Day of the Dead" karya George Romero, atau "Road Warrior", atau bahkan mungkin "The Birds"-nya Alfred Hitchcock dulu, mungkin kamu akan menemukan beberapa kebetulan yang benar-benar mirip sekali di dalam film ini. Namun memang film ini dibuat semirip mungkin dengan mitologi di game "Resident Evil", jadi memang tak banyak hal baru yang bisa diharapkan selain kenyataan bahwa ini adalah film yang diangkat dari video game - sepenuhnya.
Overall

Terlepas dari banyak hal diatas, film ini membuat saya yang nggak suka film horor untuk makin penasaran dengan apa yang akan terjadi di seri berikutnya. Ending di film ini benar-benar memicu rasa ingin tahu.

Film ini cocok banget buat kamu yang senang dengan film laga horor, yang suka dengan adegan yang 'ngagetin', dan juga buat para fans Resident Evil. And seriously, jangan pernah bawa anak kecil nonton film ini, karena kamu sendiri yang bakal repot kalo nanti mereka susah tidur gara-gara film ini. Definitely not for kids!

Selasa, 23 Oktober 2007

InGin AwET MuDA



Y
a, itulah yang bisa disimpulkan dari teori relativitasnya Einstein. Soalnya, menurut peletak dasar penemuan energi dan bom atom ini, waktu merupakan dimensi yang relatif. Pernyataan salah seorang pemikir paling brilian ini berlandasan percobaan yang dilakukan Michelson dan Morley. Yang membuktikan bahwa proses peralihan waktu yang dialami benda bergerak adalah lebih lamban dibandingkan dengan proses waktu yang dialami benda diam.

Pada tahun 1972 NASA tergelitik menguji pernyataan tadi. Modalnya adalah dua buah jam Cesium yang sangat akurat. Yang pertama ditempatkan di Bumi, dan satunya dibawa oleh sebuah pesawat terbang mengelilingi radius Bumi.
Hasil yang didapat adalah bahwa jam yang dibawa bergerak oleh pesawat mengalami pelambanan 0,052 detik detik. Dengan asumsi, radius Bumi 5.000 km dan kecepatan pesawat konstan 1.000 km/jam.

Dari penemuan itu bisa disimpulkan bahwa orang yang sering bergerak akan menjadi relatif lebih muda dibandingkan dengan saudara kembarnya yang cenderung berdiam diri.

Bolehlah kita berangan-angan. Andaikan pesawat ruang angkasa mampu melaju 259.807 km/detik. Lalu, Anda ikut berwisata menjelajah angkasa luar selama – katakanlah – 60 tahun. Sementara Anda hanya bertambah 30 tahun!

Apa jadinya kalau angan-angan itu keterusan, misalnya kecepatan pesawat setara dengan kecepatan cahaya (300.000 km/detik). Otomatis usia kita tidak akan berubah. Abadi.

Nah, yang menjadi pertanyaan, kalau kecepatan itu melebihi kecepatan cahaya, akanlah kita menjadi semakin muda? Atau justru malah semakin tua?

Jumat, 19 Oktober 2007

MENGAPA LANGIT BIRU?


Sadarkah kamu, mengapa setiap kali menyebut “langit”, orang selalu cenderung bilang warnanya biru?

Sebenarnya, langit tidak selalu berwarna biru, lho! Coba deh di sore hari pergilah ke luar dan lihat langit yang “berubah warna” menjadi merah kekuning-kuningan. Ini bukan karena langit tercemar atau diwarnai oleh zat tertentu. Langit itu mengandung udara yang pada dasarnya tidak berwarna. Akan tetapi udara mengandung molekul-molekul (unit terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri; terdiri dari satu atau beberapa atom yang disatukan oleh proses kimia).

Warna biru yang kita lihat adalah warna cahaya yang terbaurkan di udara lebih banyak dibanding warna-warna lain.

Cahaya adalah suatu gelombang elektromagnet, yang berada dalam batas frekuensi yang dapat kita lihat. Ada tiga reseptor pada mata; reseptor “biru” merespon frekuensi tinggi, reseptor “hijau” merespon frekuensi medium, dan reseptor “merah” merespon frekuensi rendah. Waktu kita lihat langit kita melihat semua warna dalam cahaya matahari yang datang ke arah kita, terutama dari arah serong. Cahaya yang terbaur akan menyeberang secara diagonal melalui frekuensi tinggi. Sebagai tambahan, kita juga mendapatkan cahaya biru yang dibaurkan oleh udara dari berbagai arah. Kita memperoleh cahaya biru lebih banyak dan lebih lama daripada yang dikirimkan oleh matahari langsung, sehingga langit lebih sering nampak biru.

my Kata Mutiara

A GOOD PLAN TODAY IS BETTER THAN A PERFECT PLAN TOMORROW

RUSIA


Rusia memiliki wilayah yang lebih luas dibandingkan negara mana pun di dunia. Wilayahnya terbentang dari Eropa Timur , melewati Asia sampai ke Samudra Pasifik di Timur. Sebegitu besarnya sehingga jika kita melakukan perjalanan dari kota Moskow (yang terletak di benua Eropa) ke Vladivostok (yang berada di benua Asia) akan memakan waktu delapan hari dengan kereta api.

Pernah melihat boneka Rusia?
Boneka Rusia bisa dilepas bagian kepala dari badannya. Di dalamnya ada boneka serupa yang lebih kecil, lalu ada lagi yang lebih kecil, begitu seterusnya sampai yang terkecil. Boneka yang sering jadi suvenir khas Rusia ini disebut Matrioshka.

Selain boneka, Rusia juga mengenal sejenis serabi yang disebut Blini. Orang biasanya memakan Blini yang dihidangkan dengan krim asam bersama teh yang dicampur selai.

Tetesan Oval


Teteskanlah air ke atas sebuah koran. Perhatikan bahwa rembesan tetesan air tersebut tidak akan pernah berbentuk bulat, melainkan oval. Cobalah saja beberapa kali.





Mengapa ?

Keseluruhan bagian kertas terbuat dari serat-serat tumbuhan yang diletakkan berderet searah. Oleh sebab itu tetesan air tadi akan merembes mengikuti arah serat yang ada dalam kertas